Lembar Episode 05



Senin, 1 Agustus 2016 – Menjadikan rumah yang baru disinggahi untuk menjadi seperti rumah sendiri itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi, untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru yang ditempati. Adakalanya tidak merasa betah, ada kalanya ingin segera pulang kembali ke rumah. Dalam kondisi seperti ini maka tidak ada pilihan selain untuk menjadikan rumah yang baru seperti rumah sendiri. Karena pada hakikatnya kita tak pernah tinggal dalam satu tempat melainkan akan terus berpindah seperti berputarnya zaman.

Agenda hari ini adalah sosialisasi dengan tokoh masyarakat mengenai pendirian posdaya desa Muarajaya. Ada beberapa persiapan yang telah dilakukan di antaranya: materi, surat undangan, dan konsumsi. Menjadi bagian inti yang ada dalam sosialisasi, menurut kelompok 67. Selebihnya seiring waktu berjalan dan saling melengkapi.

Pukul 14.00 WIB

Ada tokoh masyarakat yang sudah datang lebih dulu sebelum pukul 14.00 dan mengajak kader untuk datang kemari, ke posko 67 tempat sosialisasi. Alhamdulillah ibu-ibu kader turut antusias dan berpartisipasi aktif dalam sosialisasi. Kemudian dihadiri pula oleh Bapak RT 02 di mana tempat saya dan teman-teman tinggal. Selebihnya diramaikan oleh saya dan teman-teman. Meskipun kehadiran tokoh masyarakat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi setidaknya agenda ini berjalan dan sesuai dengan target. 

Proses Sosialisasi dengan Tokoh Masyarakat Desa Muarajaya
Ada beberapa point yang dibahas di dalam sosialisasi hari ini, yakni tentang pembentukan posdaya dan persiapan agenda 17 Agustusan. Ada hal yang menarik di sini, bahwa peringatan 17 Agustus sudah jarang diadakan sejak 2008. Konon tidak ada penggerak dari masyarakat dan cenderung individual sehingga sulit bersosialisasi di antara masyarakat. Oleh karenanya peringatan 17 Agustusan menjadi momen yang sering terlewat di kampung ini. Sayang sekali ya..

Insya Allah dengan kehadiran saya dan teman-teman di desa ini ingin membangkitkan kembali semangat warga masyarakat untuk bersosialisasi antar masyarakat, berkomunikasi, gotong royong dan saling melengkapi. Karena tidak ada kehidupan di desa jika tidak ada masyarakat yang hidup dan bergerak.

Berbicara tentang sosialisasi tentang posdaya, ada yang terlupa, bahwa pemateri utama diisi oleh seorang ketua dari kelompok KKN 67 yakni saudari Dwi Nur Handayani, seorang wanita yang ditunjuk oleh saya dan teman-teman ats nama kesepakatan untuk menjadi ketua dalam kelompok KKN. Saya percyakan bahwa Dwi pantas untuk menjadi ketua karena beberapa alasan. Meskipun begitu, kelompok KKN 67 lebih semangat untuk membangun desa dan semakin kompak di hari kelima ini. 


Setelah bersosialisasi dengan tokoh masyarakat, ada point inti yang didapat bahwa desa Muarajaya akan hidup jika ada penggerak, dan penggerak itu adalah kami. Insya Allah..




Foto Bersama Tokoh Masyarakat di depan Posko KKN 67

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Izrail

Lembaga-Lembaga (Institusi) Pendidikan Islam Pra-Kebangkitan Madrasah

Cerpen 5 Paragraf