Lakukan Kebaikan, Sekecil Apapun, Sekarang Juga!
Mari kita resapi
sejenak dari ungkapan kata tersebut, namun di sini saya menyarankan agar tak
melihat siapa yang berkata tetapi lihatlah apa yang dikatakannya, insya Allah
bermanfaat.
“Tidak perlu
menunggu untuk bisa menjadi cahaya bagi orang-orang di sekelilingmu”, artinya tidak perlu menunggu
orang-orang mendatangi kita, tidak perlu menunggu orang-orang butuh bantuan
pada kita, tidak perlu menunggu orang-orang berguru pada kita, tetapi jadilah
orang yang tidak mau menunggu, tetapi bergegaslah! Akan terlalu banyak waktu yang kita buang
dengan sia-sia ketika kita hanya berdiam diri dan menunggu orang-orang atau
kawan kita mendatangi akan suatu hal yang sekiranya diri kita mampu. Sebab orang-orang
disekeliling kita tidak akan tahu kalau ada cahaya di dalam diri kita jika
hanya berdiam saja. Tetapi lakukanlah sesuatu meskipun mereka tak membutuhkan
kita, meski mereka tak mendatangi kita, meski hanya sedikit kebaikan saja. Sebab
cahaya tidak akan hidup jika tidak diri kita sendiri yang menyalakannya. Tidak
akan ada cahaya jika diri kita menyembunyikannya.
Ketika kita
sudah mampu bergegas tanpa perlu diminta, maka ketika itulah setitik cahaya
akan menyala, bersinar. Maksud dari cahaya di sini dapat berbentuk kepercayaan
dari orang lain kepada kita, dapat pula berupa kasih sayang mereka kepada kita,
bahkan dapat pula menjadi panutan bagi orang-orang di sekeliling kita.
Jadilah cahaya
sebagai penerang bagi kegelapan. Jadilah pembeda bagi yang sama. Dan jadilah kebahagiaan
dari setiap yang kita lakukan.
Kemudian
ungkapan, “Lakukan kebaikan, sekecil apapun, sekarang juga.” Kata ini bisa
dijadikan motto dalam hidup, menjadi arahan untuk mencapai kehidupan yang
bahagia. Meski terlihat sederhana dalam perkataannya, tetapi luar biasa dalam
perbuatannya. Tanpa disadari kata-kata ini berkaitan dengan firman Allah yang
artinya: “Barangsiapa melakukan kebaikan
sebesar dzarrahpun, maka Allah akan membalasnya.” (QS. Az-Zalzalah : 7)
Berkaitan dengan
ayat tersebut, kita perlu tahu seperti apa bentuk dzarrah?
Menurut Al-Hafiz
Ibnu Hajar al-Asqalani, dzarrah adalah suatu partikel terkecil dari benda yang
ada. Ada pula yang mengatakan bahwa dzarrah artinya debu yang tampak pada
cahaya matahari, yang terlihat seperti hujung-hujung jarum. Demikian kiranya
pengertian dzarrah yang dapat disebut juga seperti atom yang merupakan benda
terkecil dalam bidang sains. Betapa kecilnya dzarrah, betapa kecilnya kebaikan
yang kita lakukan Allah melihatnya, Allah akan membalasnya.
Maka siapapun
yang melakukan kebaikan meskipun sekecil dzarrah pasti Allah akan membalas
segala kebaikannya, dan begitupun sebaliknya jika kita melakukan keburukan maka
Allah akan membalasnya. Dan Allah pun menegaskan agar setiap diri kita
berlomba-lomba dalam kebaikan, kapanpun dan di manapun kita berada. Allah
berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 148 yang artinya:
“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat)
kebaikan. di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Bagi
Allah adalah sangat mudah mengumpulkan kita besok dihari pembalasan, sekalipun
letak kita saling berjauhan, seluruh hamba Allah akan dikumpulkan menjadi satu
dalam waktu yang sangat singkat.
Dalam
kehidupan dunia, manusia selalu berselisih, tetapi ketahuilah bahwa seluruh
manusia akan mati dan di mana saja manusia berada pasti Allah akan
mengumpulkannya pada hari kiamat untuk diberi putusan. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Maksudnya, Dia Maha Kuasa untuk mengumpulkan kita dari
muka bumi, meskipun tubuh dan jasad kita berpencar-pencar. Dan hanya kebaikan
dan amal shalihlah yang akan menemani kita dan tak akan terputus pahalanya
walaupun kita telah tiada.
Masih
berkaitan dengan melakukan kebaikan, Allah berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal
saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Sesungguhnya
akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”(QS. AN-Nahl : 97)
Maka
jelaslah sudah, bahwa untuk melakukan kebaikan tidak perlu menunggu orang lain
meminta kita, tak perlu menunggu orang membutuhkan kita, tetapi bergegaslah
segera, berikan kesan terbaik kepada orang lain, utamanya yang mengenal kita,
bukan berarti untuk diungkit-ungkit kebaikan kita tetapi agar terkenang dan
mereka pun turut mendo’akan kita.Dan untuk melakukan kebaikan tidak perlu
melihat seberapa besar kebaikan itu, tetapi seberapa banyak kebaikan yang kita
lakukan, karena setiap perbuatan yang dilakukan dengan sedikit-sedikit akan
berkumpul menjadi bukit dan begitupun Allah menyukai hamba-Nya yang melakukan
kebaikan meskipun hanya sedikit tetapi terus-menerus (istiqomah). Karena Allah
akan smembalas setiap kebaikan yang telah kita lakukan dengan balasan bisa dua
kali lipat bahkan lebih dari itu. dan jangan lupa niatkan hanya karena Allah
semata serta ikhlas, insya Allah akan bernilai ibadah di mata-Nya.Semoga Allah
membalas kebaikan kita semua.. Aaamiiin…
Ingat! Lakukan
kebaikan, sekecil apapun, sekarang juga!! J
Wallahu a’lam. Semoga
bermanfaat :^^

Komentar
Posting Komentar