Saat Hujan, Saat Pulang



Dan bila hujan tiba
Membasahi sebagian jalan yang engkau lalui
Menepilah, Nak
Kenakan jas hujanmu
Berteduhlah sejenak,
Di bawah pohon rindang, atau di bawah atap yang mampu memayungi kepalamu
Menepilah, Nak
Jangan sampai sekujur tubuhmu terbasahkan, kau bisa sakit
Berteduhlah sejenak saja
Karena kutahu, kedua matamu tak mampu melihat tajam cahaya itu
Tatkala cahaya yang menyala dihadapanmu menjadi remang-remang
Berhentilah untuk kebaikanmu
Jika hujan telah reda, telah usai melampiaskan segala rasa
Maka, segeralah pulang
Karena aku menantikanmu di balik pintu itu
Karena aku selalu mencemaskanmu saat deras itu
Dan aku menunggu dering klakson si merah roda duamu
Segera pulanglah,
Karena aku telah memasakkan air hangat untukmu
Agar engkau tak kedinginan
Namun, tetap ingatlah, Nak
Jadikan hujan sebagai kawanmu, seperti masa kecil ketika engkau menyambutnya riang
Jangan engkau berharap untuk memberhentikannya,
Tetapi berdo’alah
Agar tetesan demi tetesan itu menjadi manfaat, untuk dirimu dan orang lain yang juga merasakan derasnya.
Semoga engaku bersabar dan hujan mengantarkanmu dengan selamat.
Allaahumma shoiban naafi’an.

Kota Hujan, 4 April 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Izrail

Lembaga-Lembaga (Institusi) Pendidikan Islam Pra-Kebangkitan Madrasah

Cerpen 5 Paragraf