Catatan Reportase 1



Reportase (Minggu, 29 Maret 2015)

Pertemuan Perdana FLP Bogor

FLP Bogor– Minggu, 29 Maret 2015, merupakan hari pertemuan perdana para calon anggota Forum Lingkar Pena Bogor angkatan 8. Forum Lingkar Pena atau yang disingkat dengan FLP ini adalah sebuah kegiatan di luar jam kuliah/kerja yang menjadi tempat pelatihan untuk belajar menulis. Menjadi wadah untuk bertukar informasi dan ilmu dalam bidang kepenulisan.
Pertemuan perdana ini disebut juga dengan masa orientasi calon anggota FLP angkatan 8 yang dipertanggungjawabkan oleh Kak Novitasari yang juga sebagai pembawa acara dalam pertemuan perdana tersebut. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh ketua FLP Bogor oleh Kak Syaiful Hadi, atau yang biasa disapa dengan Bang Syaiha ini memberikan kata pembuka sebagai lintas pengenalan terhadap adanya forum yang diadakannya ini.
Bang Syaiha mengatakan bahwa, sebagian besar dari penulis besar telah bergabung bersama FLP dan mampu menerbitkan hasil karyanya. Akan tetapi, percuma saja jika ikut berlatih tetapi tidak produktif menulis maka akan sia-sia, hal itu akan terkalahkan oleh seseorang yang suka menulis dan produktif secara konsisten dan mampu menerbitkan hasil karyanya. Di sini FLP menyediakan pintu saja, sebagai pembuka untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis, jelasnya.
Tidak hanya itu, pertemuan perdana hari itu dijadikan sebagai awal langkah untuk berjalan dan berlatih menulis, serta untuk meluruskan tujuan hidup. Sebuah motivasi yang diberikan oleh Ibu Pipin yang mengatakan bahwa cita-cita haruslah dicapai dan semua keinginan perlu ditulis, katanya. Dan target atau tujuan hidup harus ada, tambahnya. (Arsyidah)
           
           
             

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Izrail

‘Abdullah Ibnu ‘Abbas r.a meriwayatkan, bahwa sepulang dari mengimami shalat Shubuh terakhirnya, Rasulullah SAW langsung dipapah berjalan menuju ke tempat tidur.                 Sementara itu, kepada malaikat ‘Izrail Allah SWT berfirman:                 “Hai ‘Izrail, hampirilah kekasihKu dengan sebaik-baik rupa, cabutlah ruhnya dengan penuh kehalusan, dan masuklah ke rumahnya dengan memohon izin! Jika diizinkan, masuklah! Jika tidak, kembalilah!”                 Malaikat ‘Izrail turun dengan rupa seperti Arab Badui (orang kampung). Ia menghampiri rumah Nabi seraya mengucapkan salam: “Assalamu’alaikum wahai penghuni rumah Nabi dan sumber risalah! Bolehkah aku masuk?”                ...
Baca selengkapnya

Lembaga-Lembaga (Institusi) Pendidikan Islam Pra-Kebangkitan Madrasah

Gambar
Pada umumnya lembaga pendidikan Islam sebelum madrasah di masa klasik diklasifikasikan atas dasar muatan kurikulum yang diajarkan. Dalam hal ini kurikulumnya meliputi pengetahuan agama dan pengetahuan umum. Atas dasar ini, lembaga pendidikan Islam di masa klasik menurut Charles Michael Stanton digolongkan ke dalam dua bentuk, yaitu lembaga pendidikan formal dan nonformal, di mana yang pertama mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan yang kedua mengajarkan pengetahuan umum, termasuk filsafat. 1.     2.     Adapun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang ada sebelum kebangkitan madrasah pada masa klasik adalah sebagai berikut:          1.       Shuffah Pada masa Rasulullah Saw shuffah adalah suatu tempat yang telah dipakai untuk aktivitas pendidikan. Biasanya tempat ini menyediakan pemondokan bagi pendatang baru dan mereka yang tergolong miskin. [1] Di shuffah para siswa diajarkan membaca dan...
Baca selengkapnya

Cerpen 5 Paragraf

Bunga Anggrek dan Ulat Mangga Oleh : Nur Arsyidah Tiada hari tanpa menyiram bunga Anggrek di depan halaman rumah Riri. Seperti itulah kesehariannya menjelang pergi ke sekolah setiap pagi. Saat membuka mata ketika habis terlelap, yang teringat hanya bunga-bunga Anggrek yang terus bermekaran berwarna pink keunguan, terus merayap mengitari pagar halamannya. “Bunga Anggrek adalah seorang kekasih yang setia, selalu dirindukan, dan tak pernah terlupakan”, katanya ketika suatu pagi di hari Minggu menyiram bunganya. Bunga Anggrek yang tumbuh di bawah naungan pohon mangga itu semakin hari semakin subur karena penyiramnya tak pernah absen untuk merawat kekasihnya. Namun pada suatu ketika, ada ulat-ulat hijau nan berduri mulai merayapi dahan pohon Mangga sampai daun-daun bunga Anggrek kepunyaan Riri. Ulat-ulat yang bergelantungan dan seperti kelaparan itu memakan lahap daun-daun yang berada di sekitar pohon Mangga dan bunga Anggrek. “Tidaaak! Apa yang terjadi? Oh sayangku..” Kekesa...
Baca selengkapnya