Pendakian Pertama – Gunung Munara
16 Juni 2015 – Adalah waktu di mana aku dan ketiga sahabatku
mendaki sebuah gunung ‘mini’ yang berada di Rumpin, Kabupaten Bogor. Perjalanan
untuk sampai di sana kurang lebih memakan waktu satu setengah jam dari pusat
kota Bogor. Namun perjalanan jarak yang lumayan jauh ini akan terbayar dengan
keindahan dan keelokan puncak gunung Munara yang terpancang di sana.
Bersama ketiga sahabat yang baik hatinya; Nida, Nurul, dan
Laras, kami memulai perjalanan ba’da zuhur. Dengan melewati berbagai rintangan
perjalanan menuju puncak tertinggi, dengan ketinggian 1119 Mdpl, kami jadikan
pengalaman berharga yang takkan terlupa. Hitung-hitung latihan sebagai pendaki
pemula untuk menuju gunung-gunung yang lebih tinggi lagi yang akan kami
taklukkan. Aamiin.. (entah kapan)
Suka duka perjalanan kami lalui bersama, sebut saja
perjalanan ini sebagai langkah berpetualang. Berpetualang menaklukkan tanah
kelahiran. Hehe
Selama perjalanan, tak kuasa kami menikmati keindahan alam
dari setiap jejak-jejak langkah kaki yang terlewati. Kami melihat samping kanan
dan kiri yang dipenuhi oleh berbagai tumbuhan hijau, termasuk pepohonan rindang
yang menyemangati kami untuk terus melangkah maju untuk bertepi hingga puncak
tertinggi Munara. Pun angin, tak bosan memberi hawa kesejukan di antara dahaga
haus meradang kerongkongan. Karena kami percaya bahwa petualangan ini atas
kehendak-Nya, dan hanya Dia-lah yang mempermudah segalanya.
Selang dalam waktu setengah jam kami sampai di puncak
tertinggi Munara. Kami sejenak berdiri terpaku di antara tebing tinggi
menjulang ke dasar daratan yang tak tahu ujungnya, kami melihat dari atas,
curam. Kemudian selebihnya di atas sana kami merenungi atas hasil karya cipta
sang Maha Kuasa, di atas lembar kanvas langit yang tak mudah pudar oleh terjangan
hujan dan tak luntur terkena goresan guntur kilatan.Subhanallaah.. Ucapan yang tak henti-hentinya melambung ke awan.
Di puncak Munara, kami melihat beberapa bukit yang
berlomba-lomba menarik perhatian kami untuk dilirik, dari ukuran yang kecil hingga
besar merangkul kawanan sawah menghampar. Indaaaaaaaaah sekali! Pemandangan
yang tak biasa yang hanya bisa dipandang dari puncak tertinggi Munara. Cantik
dan menakjubkan!
Tak ada ungkapan kata yang bisa terucap selain ucap syukur
kepada Allah yang telah menciptakan keindahan yang begitu menawan. Sangat
menawan!
Pepohonan yang tumbuh seperti hutan dapat kami taklukkan
seberapa besarnya melalui indera penglihatan kami dari atas. Dan burung-burung
yang bebas menari, menghirup udara segar setiap hari dapat kami temukan di
sana. Selain itu, penampakan yang luar biasa yang kami dapati adalah bahwa langit
begitu terlihat lebih dekat, diselimuti kabut dan mentari yang menerik
pancarkan kesyahduan sinarnya. Subhanallaah!
Meskipun hanya pada ketinggian 1119 Mdpl, tetapi kami rasa
ini adalah tempat yang tepat untuk menghilangkan penat, kekakuan hidup, dan kebosanan
menjalani rutinitas dan aktivitas berpolusi. Nuansa yang sangat cocok untuk
menghilangkan stress dan masalah, meski hanya sesaat, tapi masalah harus diselesaikan
ya kawan, bukan hanya diratapi di sini! Setidaknya dapatmembantu menyegarkan
pikiran dan berbagai kepenatan jiwa.
Selamat mencoba dan menikmati keindahannya!J
Aku ingin terus berpetualang, menapaki langkah demi langkah
penjelajahan, bersama alam di atas pijakan bumi. Semoga dapat bertemu lagi,
Munara..
15 Oktober 2015 – 20.41
Komentar
Posting Komentar