Lembar Episode 25
Ahad, 21 Agustus 2016 – Hari
ini kegiatannya adalah Tadabur Alam. Alhamdulillah masih bisa menghirup udara
segar di Desa Muarajaya dan melihat awan-awan yang senang sekali berarak-arak
di langit sana. Indah, pagi yang cerah.. :)
Awalnya pagi ini tidak ada
agenda. Tapi setelah bangun tidur kemudian shalat, lalu duduk-duduk di teras
belakang posko, saya dan Enden memikirkan refreshing. KKN udah berjalan
setengah jalan, tapi semua terisi dengan kegiatan. Akhirnya saya dan Enden memilih-milih
tempat terdekat desa untuk dikunjungi.
Curug Cikaracak. Ya, curug
tersebut terletak tidak jauh dari desa kami. Menyeberang dari gang Cisempur. Lalu,
saya dan Enden mengajak teman-teman lain untuk pergi ke sana. Waktu masih jam 6
pagi. Melihat teman ada yang masih tadarus, main gadget, mencuci, di dapur,
seketika mendengar ajakan saya dan Enden untuk berkunjung ke Curug Cikaracak
dengan segera mereka memberhentikan segala aktivitasnya dan mereka setuju.
Semua bersiap-siap. Serba
dadakan. Belum pada mandi tapi pada cantik. Berita tentang berkunjung ke curug
baru akhwatnya aja, untuk ikhwannya dikabari setelah kami siap. hehe karena
mereka terbiasa lebih mendadak dan tidak perlu persiapan yang lebih seperti
wanita.
Perjalanan dimulai dengan
menyalakan mesin motor, 4 motor dikerahkan. Dwi sebagai ketua antusias, Wana,
Teh Zahra, Aul, Enden, Marsya, Nisa, dan saya sendiri bersiap di depan posko
sambil menunggu keputusan laki-laki mau ikut atau tidak. Dan keputusannya mereka
menyusul. Alhasil kita para wanita strong pergi lebih dulu, meskipun belum tau
jalannya tapi ikuti aja dulu jalannya, nanti juga sampai. Itu prinsip selama
KKN.
Saya dan Enden memang pernah
survey jalan sebelumnya, untuk tahu seberapa jauhnya tapi waktu itu tidak
sampai tujuan, baru setengahnya. Tapi hari ini, kita sampai di tujuan dengan
selamat dan tidak tersesat karena mengikuti jalannya.
Sesampainya di area menuju
curug, kita bertanya tentang arah jalan menuju tujuan kepada penduduk sekitar. Kemudian
setelah tau informasi, kita mulai jalan kaki dan bersemangat!
Jalan yang dilewati masih
sangat asri, hamparan sawah yang sangat luas kanan kiri sejauh mata memandang,
kemudian gunung-gunung yang terpancang tinggi, sungai yang mengalir airnya
dengan jernih, sesekali terdengar suara kambing yang meminta makan pagi.
Burung-burung pun tak lupa berkicau menandakan hari telah cerah. Semua
mengiringi perjalanan kami menuju curug.
Sudah sampai tengah perjalanan,
tidak ada lagi kami lihat sawah ataupun gunung yang berseri, yang ada hanya
rawa-rawa dan jalan tanah segar dan bebatuan. Nampaknya curug ini belum banyak
pengunjung, hal ini dibuktikan dengan jalannya yang masih rawa, sehingga kami
harus mengibaskan dahan-dahan yang melambai ke badan jalan, pohon-pohon yang
berjatuhan, bebatuan yang besar di tengah jalan. Ini adalah rintangan.
Para wanita strong terus
melakukan perjalanan, hingga salah satu dari kita ingin kembali karena
perjalanan yang lumayan jauh, sudah satu jam belum sampai jua. Sudah melewati
sungai di tengah perjalanan beberapa kali. Tetapi ketika kita melihat orang yang
baru turun dari curug, akhirnya kita menguatkan niat, bahwa perjalanan sebentar
lagi sampai.
Segalanya, yang harus dinikmati
adalah prosesnya. Bukan begitu?
Perjalanan ini menunjukkan
kekompakan kita, kebersamaan kita, persaudaraan kita, suka duka kita, dan
segalanya kita lakukan bersama. Proses ini akan membuahkan hasil yang tak
terkira, bahwa kita akan mengenang perjalanan panjang ini yang takkan pernah
dilakukan lagi dua kali.
Alhamdulillah, kita sampai di
curug dengan selamat, air yang mengalir dari hulu menyambut kami dengan riang.
Deras mengalir membawa kebahagiaan kita. Menciptakan harmoni dalam kehidupan
kita. Semua kita ciptakan bersama di sini, kawan. :)
Perjalanan ke curug ini ga akan
pernah terlupa pokoknya! Strong Girls. :D
Komentar
Posting Komentar