Menulis Untuk Keabadian
Judul : Kesempatan Riri Oleh: Nur Arsyidah “Riri, mengapa secepat ini kau meninggalkan kami, kau tak sempat merayakan kebahagiaanmu. Riri, kami merindukanmu..” Sapu tangan yang berada di tangan kanannya sedikit-sedikit diusapkan ke wajahnya, menghapus sisa-sisa tetesan air yang mengalir di pelupuk mata yang semakin sembab. Tangisannya menjadi bukti kesetiaan yang selama ini menjadi teman sebangku sejak sekolah dasar sampai SMA. Mungkin tidak hanya sebatas teman, tetapi sudah sepantasnya dikatakan sahabat. *** 3 tahun silam.. “Anis! Namaku ada disini Nis! Lihatlah ini!” Nada seorang wanita yang lugu itu seakan berteriak, dengan antusiasny...